BERBAGI DALAM KEBERBEDAAN
Jakarta – Minggu, 5 Oktober 2014
Selamat merayakan Hari Raya Idhul Adha 1434H untuk seluruh
umat Islam dimanapun berada.
Merupakan pengalam
pertama bagi saya sebagai seorang non-muslim (hindu) untuk ikut merayakan hari
raya Idul Adha di jakarta. Acara Peringatan Idul Adha ini saya rayakan bersama di Universsitas
Paramadina sebagai kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Keluarga
Masjid (DKM).
Alasan saya mengikuti acara ini sehubungan dengan rasa
keningintahuan saya akan perayaan hari raya umat Islam. Sebelumnya saya sedikit
ragu apakalah diperbolehkan ikut dalam kegiatan, namun setelah meminta ijin,
dengan ramah dan antusias semua teman islam lainnya menerima dan menyambut saya
ikut bergabung dalam acara.
Menyaksikan teman lain sholat IT bersama-sama di pagi saat
itu menjadi pengalamn tersendiri bagi saya. Namun, pada saat puncak acara yaitu
penyembelihan hewan kurban berupa seekor sapi dan empat ekor kambing atas dasar
takut dan rasa kasihan saya pergi kebelakang dan tidak ikut menyaksikan.
Pada saat itu banyak yang bertanya kepada saya mengenai eksistensi
sapi bagi umat Hindu. Dalam kitab suci agama hindu yaitu kitab Veda (dibaca:weda)
sapi memang merupakan binatang yang sangat disakralkan. Diuraikan bahwa sapi merupakan
lambang ibu pertiwi yang memberikan banyak kesejahteraan kepada mahkluk hidup.
Karena itulah para umat hindu diajarkan untuk tidak menyembelih dan memakan
daging sapi. Disini hendaknya kita membedakan istilah menghormati dan memuja.
Orang hindu memperlakukan sapi secara istimewa adalah untuk menghormati sapi,
bukan untuk memujanya. Karena pada dasarnya Hindu hanya memuja satu Tuhan yaitu
Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dan menghormati segala
ciptaanNYA.
Merasa dihargai, merupakan perasaan yang saya rasakan ketika
mengikuti kegiatan Idul Adha saat itu, karena setelah saya menjelaskan mengapa
saya tidak mengkonsumsi daging sapi, tidak ada yang memaksa apalagi
mengharuskan saya ikut makan olahan daging sapi seperti rawon dan rendang.
Acara makan bersamapun saya lalui dengan hanya makan olahan daging kambing dan
tidak ada yang bermasalah dengan hal tersebut.
Hari itu saya belajar banyak hal mengenai peraayaan Idul
Adha. Disana saya tau bahwa yang utama bukanlah mengenai pemotongan hewan
kurban atau makan-makan namun lebih kepada bagaimana kita memperngati hari suci
tersebut sebagai ajang berbagi kedapa orang lain, membangun rasa kekeluargaan
dan yang juga paling saya rasakan adalah rasa berbagi dalam keberbedaan.
By:NMDP
Nice geg.
BalasHapusDitunggu tulisan-tulisan selanjutnya.