Love Story
MY SHORT LOVE STORY JOURNEY
Hay! Rabu, 10 Juli 2019 kini aku sedang dalam hubungan 'berpacaran' dengan seorang pria. Masuk tahun ke 3, hubungan ini aku jalani tanpa terduga dan lika likunya. Dari cerita ini aku ingin berbagi pengalaman dan perspektifku tentang memilih pasangan pada pembaca.
Bertemu dengan dia pada tahun awal 2014 semua diawali dengan pertemanan, berteman membuat ku mengenal banyak karakter dari sisi 'apa adanya' berbeda dengan PDKT, saat PDKT orang cenderung memperlihatkan sisi terbaiknya. Dengan dia semua berjalan biasa biasa saja, awalnya.
Kedekatan dengan seorang teman pria berbeda dengan wanita, dengan pria aku cenderung lebih frontal, bercanda yang ke arah 'ngejek' karna aku sadar pria lebih nyaman dengan pujian dalam hinaan dari pada kata kata manis menggelikan (am i right?) dari ejek mengejek itu aku sadar dia orang yang baik dan sabar. Pintu hati perlahan terbuka apalagi saat aku lebih mengenal sisi lain dia yang jarang dia tunjukkan pada orang lain. Kala itu aku masih dengan prinsip tidak ingin pacaran dengan orang Jakarta, mau nya sama orang Bali juga. Tapiii entah kenapa rasa nyaman dan perhatian dia kala itu sebagai teman membuat aku jadi tak ingin menjauh atau menjaga jarak dengan dia.
Masuk tahun 2016 semua berubah, diawali dengan masalah personal yang aku hadapi yang berujung pada kehadiran dia yang mencoba menghibur dan memberi dukungan. Kini bukan hanya sekedar teman, aku dan dia benar benar sahabat baik, dia ceritakan semua pada ku aku juga ceritakan semua padanya, kami memiliki eksklusifitas tersendiri dalam pertemanan kami. Hingga pada maret 2016 aku utarakan perasaan. Aku katakan aku sayang tapi masih ragu dengan perbedaan kami (aku hindu dia islam). Kata dia 'jalani dulu aja' dan begitulah hubungan kami berjalan. Dari sembunyi sembunyi hingga semua teman kampus tau.
Di hubungan ini aku sadar kata 'jalani dulu aja' ngga bakal bisa dipakai sebagai landasan. Kepastian dan komitmen adalah hal yang dibutuhkan. Mengenal sosok dia dan dia mengenal sosok aku dalam perjalanan hubungan ini adalah proses yang penting, bukan hanya diriku sebagai aku tapi diriku di keluarga ku dan sosial ku. Aku belajar banyak dalam proses ini, maksud nya adalah kita saja butuh waktu untuk menempuh pendidikan, untuk menonton dan mencerna film, kita juga butuh waktu untuk mengenal seseorang kan? jadi kuhabiskan 5 tahun ku untuk mengenal dia dan aku rasa aku masih perlu beberapa tahun lagi. Kenapa? karna mengenal dia membuat ku jadi pribadi lebih baik, membuka jendela pemikiran ku tentang berbagai hal dan mendapat perspektif berbeda tentang berbagai kejadian. Dia dan aku sangat berbeda tentang core value dan cara kita dibesarkan. Tapi entah kenapa perbedaan itu yang bikin kita punya sesuatu untuk selalu dibahas dan dikomunikasikan untuk mendapat jalan tengah nya.
Tidak selalu mulus, ku akui masih ada moment moment keraguan di sana sini tentang keputusan akhir akan kah dia orang nya atau bukan. Tapi, dia pernah bilang 'if you love somebody you have the responsibility in loving them no matter what' artinya menyayangi seseorang adalah sebuah tangungjawab juga, bukan cuma disaat hati terasa berbunga bunga saja tapi juga di saat saat sulit. Idealnya cinta harusnya tanpa pamrih dan tulus, tapi tanpa tanggung jawab dari kedua belah pihak apa artinya bersama? cintai saja dia tanpa harus bersama? bertengkar dan selisih paham adalah bagian dari resiko berpasangan.
Pertengakaran kami lebih cenderung pada komunikasi yang kurang tepat, awalnya aku kira itu masalah bawaan pribadi dan tidak bisa diperbaiki tapi setelah membaca buku nya John Gray Ph.D "Men Are From Mars, Women Are From Venus" aku jadi mendapat semacam ilham bahwa perbedaan ada bukan untuk dipermasalahkan tapi perbedaan ada untuk dipahami, bahwa memang begitu seharusnya adanya. Yang bisa diperbaiki kemudian adalah cara kita memahami akar permasalahan dan cara bereaksi akan masalah itu.
Perjalanan kita masih sangattttt panjangggg, untuk memahami dan saling mengerti satu sama lain. Apakah kita akan berakhir bersama atau tidak? jadi sebuah pertanyaan yang hanya bisa dijawab saat kita menjalaninya, intinya jangan pusing pusing mencari tau karna jawabannya akan datang sendiri seiring waktu.
so enjoy every second of it! Love somebody is nice but loving your self is the best feeling of all.
Book recommended:
Komentar
Posting Komentar