AJI MUMPUNG!!
Kata kata ini tiba tiba tersirat setelah sebuah kejadian. Ya Aji Mumpung. Dalam bahasa jawa ‘Ngaji Mumpung’ memiliki makna menuruti hawa nafsu selagi mempunyai kesempatan.
Orang-orang yang ngaji mumpung untuk kepentingan pribadi sehingga lupa daratan dan akal sehatnya adalah orang orang yang Jiwanya Lemah. Setidaknya itulah yang diingatkan oleh R Ngabehi Ranggawarsita.
Jaman sekarang (zaman edan) orang orang (termasuk saya) sering lupa tentang makna ‘cukup’ sehingga di setiap ada kesempatan selalu mengikuti nafsunya untuk memanfaatkan, namun lupa apakah dirinya benar benar sedang membutuhkan. Menjadikan orang memiliki lebih banyak dari yang ia butuhkan.
Saya menulis ini kepada diri sendiri untuk selalu mengingat makna cukup. Janganlah kamu jadi orang yang ‘ngaji mumpung’ disaat kamu tidak benar benar pantas dan membutuhkan.
Siapa yang paling pantas mendapatkan? Siapa yang memutuskan ia berhak atau tidak? Itu semua datang dari kesepakatan. Maka ketika engkau dimanfaatkan itu datang dari sebuah kesepaktan, karna kamu menyediakan kesempatan dan kemudian di ngaji mumpunglah oleh oranglain, dan ketika kamu biarkan saja jadilah itu sebuah kesepakatan.
Orang-orang yang ngaji mumpung untuk kepentingan pribadi sehingga lupa daratan dan akal sehatnya adalah orang orang yang Jiwanya Lemah. Setidaknya itulah yang diingatkan oleh R Ngabehi Ranggawarsita.
Jaman sekarang (zaman edan) orang orang (termasuk saya) sering lupa tentang makna ‘cukup’ sehingga di setiap ada kesempatan selalu mengikuti nafsunya untuk memanfaatkan, namun lupa apakah dirinya benar benar sedang membutuhkan. Menjadikan orang memiliki lebih banyak dari yang ia butuhkan.
Saya menulis ini kepada diri sendiri untuk selalu mengingat makna cukup. Janganlah kamu jadi orang yang ‘ngaji mumpung’ disaat kamu tidak benar benar pantas dan membutuhkan.
Siapa yang paling pantas mendapatkan? Siapa yang memutuskan ia berhak atau tidak? Itu semua datang dari kesepakatan. Maka ketika engkau dimanfaatkan itu datang dari sebuah kesepaktan, karna kamu menyediakan kesempatan dan kemudian di ngaji mumpunglah oleh oranglain, dan ketika kamu biarkan saja jadilah itu sebuah kesepakatan.
Komentar
Posting Komentar