Pengalaman Karatina 1 Bulan karna COVID-19
Hai, sudah resmi 1bulan (30 hari) aku menjalani masa karantina di kosan. Adapun beberapa pengalaman yang ingin aku bagi dalam tulisan ini dan hal hal yang menjadi harapanku setelah masa pandemik ini berakhir.
Tepat per tanggal 18 Maret kantor ku memutuskan untuk menetapkan sistem work from home untuk semua kariawannya. Hari itu kabar mengenai virus corona atau Covid-19 sudah mulai marak di Indonesia, kasus demi kasus terus bermunculan mulai dari 2 kasus sampai kini 6.575 kasus di Indonesia (19 April 2020). Hal ini tentu mencemaskan semua orang.
Keseharian yang dijalani berdasarkan kecemasan bukanlah hal baik, maka dari itu tergantung pada masing-masing pribadi untuk mengatasinya. Minggu pertama keseharian baru ku jalani cukup lancar, dalam artian aku memiliki beberapa sisi positif dalam masa karantina ini:
TEMAN KOSAN
sangat bersyukur masih memiliki kawan yang senasib dan sepenanggungan, menjalani hari sendirian akan sangat menyiksa bagiku yang ekstovert ini. Aku tidak akan tahan tanpa adanya interkasi dengan orang lain. Memasak juga jadi menyenagkan dengan adanya teman kosan, melakukan interkasi seperti ini sangatlah membantu menaikan mood dan menjadikan ku tetap waras.
INTERNET
hal lain yang aku syukuri adalah internet (dan gawai tentunya) yang menjadikan otak tetap sibuk berselancar di internet, mendapat informasi" baru walaupun sebatas di layar saja namun sudah sangat membantu menghabiskan waktu.
OLAHRAGA
jogging menjadi olahrga favoritku karna selain menguras kalori dan menyehatkan jantung jogging menjadikan ku punya alasan untuk berjalan jalan melihat sekitar tanpa terlihat aneh. Namun karna Covid-19 aktivitas ini ku kurangi.
CHECK LIST
setiap harinya aku membuat checklist tentang apa apa saja yang akan ku lakukan, entah itu berjemur, membaca, mandi, memasak, melakukan aktivitas baru, mendengar podcast, apa saja yang dapat membuatku merasa produktif hari itu.
YANG AKU SYUKURI
masa karantina ini membuat aku sadar betapa aku harusnya bersyukur akan kesempatan yang lalu, untuk bisa bebas bepergian, bertemu teman, orang terkasih, sesederhana menjalani hari adalah sebuah anugrah. Hal lain adalah menyadari betapa bumi juga butuh istirahat, udara lebih segar, lapisan ozon membaik, burung burung berkicau riuh. Ku juga sadar bahwa ruang hidup itu adalah hak semua mahluk, sadar dengan hewan yang tinggal di kebun binatang? yang dikuruang bertahun tahun? kini kita sadar betapa memuakan rasanya dirampas hak ruang hidupnya. Punya waktu untuk diri sendiri, juga sebuah keuntungan, berdialog dengan diri sendiri dan berkutat dengan pikiran.
BANYAK WAKTU KU HABISKAN
lupa hari, bermain hp, merasa tidak produktif, tidak termotivasi, malas dan lain lain adalah hal yang kurasakan, sempat ku berfikir apa karantina ini dapat membuat otakku jadi tumpul? yang sebelumnya kekurangan waktu jadi kelebihan waktu luang. Banyak yang ingin ku wujudkan tapi malas melakukannya. Dan itulah masalahnya, kurang motivasi menjadikan ku malas. YANG BISA KU LAKUKAN ADALAH MENCARI MOTIVASI ITU DAN 'JUST DO IT' sorry capslock hahaha.
Harapan setelah masa pandemic ini berakhir adalah, kembalinya ketentraman yang dahulu kita miliki, aku sadar banyak yang dirugikan karna pandemik ini, dan harapan nya adalah semua kerugian itu dapat kembali ditutupi oleh situasi yang lebih baik untuk semua orang. Berharap dan berdoa vaksin segera ditemukan dan orang -orang dapatkan kembali haknya yang telah dirampas dari situasi ini.
Astungkara.
Terimakasih kepada kamu sudah membaca tulisan ku ini, semoga harimu menyenangkan dan semoga terjaga selalu kesehatannya.
Salam Hangat - Dina Puspasari
Komentar
Posting Komentar